Sabtu, 08 Mei 2010

ALL ABOUT KUNANG-KUNANG


Bagi sahabat Bravo! yang tinggal di kota besar jarang sekali atau malah tidak pernah menemukan binatang bercahaya ini. Namun, tentu tidak akan menghalangi teman-teman untuk mengetahui apa sebenarnya si kunang-kunang ini, kan? Yuk, kita telusuri!


Misteri Alam



Kunang-kunang termasuk dalam keluarga kumbang dari ordo Coleoptera.Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di seluruh dunia. Mereka dapat ditemukan di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa dan daerah yang dipenuhi pepohonan. Di daerah lembap itulahkunang-kunang menemukan banyak sumber makanan untuk para larva.

Kita mengetahui bahwa kunang-kunang keluar pada malam hari, namun ada juga kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari, loh. Mereka yang keluar siang hari ini umumnyatidak mengeluarkan cahaya. Hanya beberapa kunang-kunang yang mampu mengeluarkancahaya bila berada di tempat gelap.

Tapi kenapa, ya, kunang-kunang mengeluarkan cahaya? Bagaimana mereka tahan denganpanas yang ditimbulkan cahayanya? Itulah uniknya kunang-kunang! Cahaya yang mereka hasilkan adalah cahaya tanpa panas yang dinamakan Luminescence. Luminescence pada tubuh kunang-kunang dihasilkan oleh suatu zat bernama Luciferin. Nah, zat Luciferinini bergabung dengan oksigen untuk mengeluarkan cahaya.

Sahabat Bravo! tahu tidak, walaupun para ilmuwan sudah dapat membuat jenis cahaya yang sama dengan yang dihasilkan kunang-kunang, para ilmuwan tetap harus mengambil beberapa unsur dari tubuh kunang-kunang, karena para ahli kimia belum dapat membuat zat seperti itu. Hal tersebut masih menjadi misteri alam hingga kini.

Bayi Kunang-kunang

Pada kunang-kunang dewasa, selain untuk memberi peringatan tanda bahaya, cahaya pada tubuhnya berfungsi untuk menarik perhatian pasangannya. Tidak hanya kunang-kunang dewasa, bayi kunang-kunang yang masih berupa larva jugamengeluarkan cahaya. Cahaya pada larva berguna untuk memperingatkan hewan lain yang akan memangsa mereka agar tidak mendekat.

Setelah terjadi perkawinan, kunang-kunang betina akan meletakkan telur-telurnya dibawah permukaan tanah. Telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva setelah 3-4 minggu dan akan terus diberi makan hingga musim panas berakhir. Setelah kira-kira 1-2 minggu dari berakhirnya musim panas, larva tersebut akan berubah menjadi pupa, kemudian berubah menjadi kunang-kunang dewasa.

Menjadi Lentera

Seperti pada beberapa hewan lainnya, kunang-kunang juga memiliki arti penting dalambeberapa legenda dan kebudayaan. Dalam mitologi bangsa Maya, kunang-kunang sering dikaitkan dengan bintang. Kunang-kunang juga dianggap mewakili utusandalam kuil-kuil Dewa Maya.

Orang-orang Cina kuno sering memasukkan kunang-kunang dalam sebuah kotak transparan untukkemudian digunakan sebagai lentera. Sementara dalam kebudayaan dan ceritarakyat Jepang, kunang-kunang memiliki arti yang sama besarnya dengan bunga Sakura yang terkenal itu.

Nah, jika teman-teman melihat kunang-kunang yang sedang terbang, kunang-kunang tersebut berjenis kelamin jantan. Mengapa begitu? Ya, karena hanya kunang-kunang jantanyang memiliki sayap, sementara para betina melekat di dedaunan dan tanah. (Ayu Prameswari)



Kunang-Kunang Satu Pohon



………..
Sunyi di balik tanaman
Bergerak gerak bersinar
Tiba tiba mereka mendekat
Menghampiri dan menyerang

Terkejut terpana melihat kumpulan sinar
Ternyata mereka kunang-kunang

Kembali ketakutan mereka terbang mendekat
Ku takut di kejar kunang-kunang

Taringnya keluar kepalanya membesar
Ku takut di kejar kunang-kunang
………..
Es Nanas:Kunang-kunang
==========================

Aku pastikan ketika menulis ini kadar proporsi lebay-ku adalah 10% sahaja.hehe. jadi apa yang kuceritakan kali ini bukan salah satu bentuk manifestasi dari ke-lebay-anku selama ini. Maklumlah, aku mendapatkan diklat lebay selama 2 bulan berada di Pulau Papua. Temen-temen bisa membayangkan para tenaga pengajar lebay-ku seperti apa. Ada beberapa yang master, doktoral dan satu professor! Bahkan penduduk sana juga terkenal lebay kalo bercerita, ada aksennya cuman sulit jika diceritakan di sini hehe.

Kembali ke kunang-kunang, aku ingin bertanya, Apakah teman-teman pernah melihat kunang-kunang? Mungkin, bagi warga perkotaan metropolitan akan kesulitan atau jarang (bahkan belum pernah) selama hidupnya melihat kunang-kunang. Itu lho serangga yang bisa memancarkan sinar dari dalam tubuhnya. aku lupa nama latinnya (nilai biologi saya 7, hehe). Ada juga rural legend yang bilang bahwa kunang-kunang berbau mistis. itu merupakan wujud gentayangannya kuku dari orang mati katanya. duh ngeri.Yang jelas kunang-kunang adalah hewan figuran yang sering keluar pada film-film drama korea romantis. Kunang-kunang adalah hewan yang romantis, apa benar?

Jika memang kunang-kunang mewakili keromantisan, maka malam itu benar-benar romantis. Aku melihat Kunang-kunang satu pohon. Serius! Makhluk indah itu berkumpul dalam satu pohon! (rada lebay sih, hanya 3/4-nya). Takterbayangkan, sulit dilukiskan. Sayang kami tidak bisa memotretnya karena cahaya kurang kuat (maklum sama sekali gelap malam itu, ndak ada listrik). Haha akhirnya ada bahan materi lebay jika kembali ke asrama. Kata Kak Septon itu belum ada apa-apanya. Pohon depan rumah ini bisa satu pohon penuh, sambil menunjuk pohon tinggi di depan rumahnya (nah lo, lebay kan Kak Septon). Dan katanya bisa beberapa pohon seperti itu dalam satu malam. Suasana semakin ceria karena kak septon kemudian menceritakan Mob papua (semacam cerita lucu papua untuk intermezzo) tentang kunang-kunang, murid dan seorang guru. Aku lupa ceritanya tapi itu lucu. Aku senang bukan kepalang, terharu, akhirnya aku bisa tertawa karena Mob! Sungguh Mob yang kunanti-nanti.

Selama kurang lebih setengah jam kami bertujuh memandangi pohon yang dirubung kunang-kunang itu. Layaknya anak kecil mendapatkan mainan. Pemandangan ini buatku yang pertama kali, entah teman-teman di sampingku. Pohon melinjo yang dikerubungi kunang itu seperti pohon natal, berkedip-kedip sinarnya. Terbengong-bengong dan terkagum kagum karena itu tidak ada di jogja pastinya. Ah, andai pohon itu beserta kunang-kunangnya bisa diangkut dan dibawa ke jogja. Akan kukasih liat keluarga di rumah. Terutama Nabila (ponakanku) ^^ . Doaku, semoga besok anak dan cucuku masih bisa melihat kunang-kunang. Makhluk ciptaan Sang Khalik yang sangat indah itu.

Yogyakarta, 27 Maret 2010
Sedang menyesal, karena tidak bisa membersamai dan lebay berjamaah di puncak gunung merbabu hari ini. Begitupula tidak bisa hadir dalam Reuni Alumni FoSSEI di Jakarta. Maybe next time, next mountain and next reunion lah ^^

Tags: indah dunia, pemandangan, cerita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya